Always support to go green ...^^
Sabtu, 26 Mei 2012
DEMI INTAN, ALAMPUN MENANGIS
Ekonomi dan lingkungan merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan. Kita tidak dapat memungkiri bahwa pada era globalisasi ini, kompetisi untuk mendapatkan pekerjaan sangatlah sulit. Tuntutan hidup mengharuskan mereka tetap berjuang menghasilkan uang meskipun beresiko besar bagi keselamatan dirinya sendiri dan juga lingkungan.
Hal itu pula yang terjadi di Wilayah Pendulangan Intan Tradisional di Desa Pumpung, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru. Masyarakat sekitar bermata pencaharian sebagai pendulang intan. Aktivitas pendulangan tersebut menyebabkan banyak terdapat kubangan yang berakibat hilangnya lapisan top soil tanah sehingga tanah menjadi tidak subur. Selain itu juga terjadi pencemaran air tanah di kawasan tersebut. Warga mengeluh air sumur mereka berwarna agak kekuningan dan berbau. Sungai di sekitar lokasi pendulanganpun turut tercemar terutama oleh bensin dari mesin genset dalam aktivitas penambangan.
Melihat kondisi tersebut, maka harus ada tindakan untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan yang lebih parah lagi. Pemerintah daerah dan masyarakat harus bersatu untuk bersama- sama mencegah terjadinya hal tersebut. Jangan biarkan alam tersakiti terlalu lama karena apa yang kita perbuat terhadap alam, itu pulalah yang akan kita petik nantinya.
“Jika pohon terakhir telah ditebang, jika sungai terakhir telah trcemar, jika ikan terakhir telah ditangkap, baru manusia akan sadar bahwa mereka tidak akan bisa makan uang.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cintai alam kita !!!
BalasHapuskalo boleh jujur sebenernya yang jaga gensetnya itu saya.. :D
merdekaa ... !!! hhaaa
BalasHapus